Cerdas Memilih Informasi

memillih informasi

Modernis.co, Malang – Sejak lahir manusia sudah dilatih untuk berpikir saat mereka menangis untuk pertama kali. Setelah melihat dunia yang akan menjadi tempat tinggalnya. Hal ini merupakan respons dari otak sebagai pertanda bahwa kehidupan seorang bayi sudah dimulai.

Kemampuan berfikir manusia itu unik, mereka dapat melakukan apapun yang sedang mereka pikirkan. Seorang pemuda berani mengarungi luasnya samudra karena berfikir bumi itu bulat. Para wanita rela menghabiskan uangnya karena ingin mengikuti standar kecantikan yang ada di daerahnya.

Banyak orang yang bisa menjadi sukses karena beranggapan kegagalan mereka yang sebelumnya bukanlah akhir dari segalanya. Pola pikir yang kita punya  tidak lain adalah hipotesis: perilaku ini baik, perilaku lain tidak.

Tindakan kita adalah eksperimen, emosi yang timbul serta pola pemikiran kita adalah segala penerapan dari informasi yang kita serap. Untuk itu, sangat penting memilih-milih informasi apa saja yang dapat kita terapkan untuk keberlangsungan hidup, karena dampak dari bagus jeleknya informasi yang kita dapatkan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita.

Jika dilihat dari kaca mata zaman sekarang, memilih informasi yang datang tentunya sangat sulit. Tingkat kemudahan dalam mendapatkan informasi pun berbeda jauh jika dibandingkan dengan zaman dahulu. Orang zaman dahulu harus menempuh jarak bermil-mil, panasnya matahari. Hingga harus pulang dengan kekecewaan bila sang narasumber tidak ada di tempat.

Bayangkan betapa mudahnya zaman kita saat ini. Bangun tidur hanya dengan membuka gadget yang tersambung dengan internet, kita sudah disuguhi dengan informasi dari segala penjuru dunia. Puluhan atau bahkan ratusan kesempatan yang kita punya dalam setiap hari tentunya membingungkan untuk memilih informasi apa saja yang harus kita terima.

Tetapi ironisnya, sebagian manusia telah mendapatkan cara yang dapat mereka terapkan untuk menyiasati informasi mana sajakah yang akan mereka terima. Yakin dengan memilih informasi yang menurutnya menarik. Terlepas dari kebutuhan, karena memilih berdasarkan rasa suka lebih muda  dibanding memilih berdasarkan kebutuhan.

Maka tak heran, mengapa banyak siswa zaman sekarang  yang lebih tertarik membaca novel yang mereka sukai dari pada buku LKS yang mereka butuhkan untuk membantu proses belajar. Jawabannya adalah karena mereka lebih tertarik dengan cerita novel dari pada pelajaran sekolah yang mereka butuhkan.

Agar menjadi manusia yang tidak merugi, tentu caranya adalah dengan tidak menghabiskan waktu untuk berkutat dengan hal-hal yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Waktu yang kita miliki dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak untuk bisa kita manfaatkan dengan cara melakukan hal-hal yang sekiranya itu baik buat kita. 

Seperti dikutip Mark Manson dalam bukunya yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat bahwasannya kunci kehidupan yang baik bukan tentang memedulikan lebih banyak hal, tapi tentang memedulikan hal yang sederhana saja, hanya peduli tentang apa yang benar, mendesak, dan penting.

Allah SWT memang menciptakan otak manusia dengan sangat menakjubkan. Namun yang sering dilupakan manusianya sendiri adalah bahwasannya Allah juga menciptakan batasan baginya. Memang, manusia adalah sebaik-baiknya ciptaan tuhan, tetapi manusia juga memiliki kelemahan maupun kesalahan dalam menggunakan apa yang telah mereka miliki.

Maka dengan ini semua, sebelum kita memikirkan dan menelan segala informasi. Kita harus menimbang dan memperhatikan apa kita membutuhkannya atau hanya sekedar tertarik saja. Karena yang kita pikirkan dan kerjakan saat ini, akan menentukan apa yang kita dapat di masa yang akan datang.

Oleh: Dwi Yoga Purnama (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang)

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment